GE vs FE Alasan Mengapa Orang Percaya Bumi Gepeng Flat Earthers Layak Disebut SDM Rendah

Table of Contents

GE vs FE Alasan Mengapa Orang Percaya Bumi Gepeng Flat Earthers Layak Disebut SDM Rendah

GE vs FE: Alasan Mengapa Orang Percaya Bumi Gepeng (Flat Earthers) Layak Disebut SDM Rendah

Disclamer dulu: artikel ini tidak bermaksud menjatuhkan atau merendahkan pihak lain, saya hanya ingin memberikan fakta agar kaum FE ler melek terhadap fakta yang ada. BACA YANG BENER YA "RIKO RIKO" Dan akun fake lainnya!

Ketika kita berbicara tentang teori konspirasi, satu nama yang selalu muncul di puncak daftar adalah para penganut Flat Earth alias FE ler. Meskipun teori ini sudah dihancurkan berkali-kali oleh ilmu pengetahuan, komunitas ini tetap kokoh berdiri seperti "pilar tak terlihat" di ujung dunia mereka. Di Indonesia, fenomena ini pun cukup menarik perhatian. Tapi, mari kita bahas dengan santai dan sedikit ngawur: mengapa orang yang percaya bahwa bumi itu gepeng bisa dianggap sebagai SDM (Sumber Daya Mikir) rendah?

1. Menganggap Google Earth sebagai Konspirasi Illuminati

Salah satu argumen favorit para FE ler adalah, "Google Earth cuma propaganda globalis!" Mereka percaya bahwa semua gambar satelit hanyalah hasil editan CGI (Computer Generated Imagery). Padahal, kalau ditanya bagaimana caranya mereka bisa cek jalan pakai Google Maps saat order makanan online, mereka malah bungkam.

Orang yang percaya bahwa semua teknologi visual berbasis satelit itu palsu jelas menunjukkan kurangnya kemampuan berpikir kritis. SDM mereka lebih sibuk mencari "celah teori" daripada memahami fakta ilmiah.

Bayangkan kalau mereka bekerja di BMKG. Begitu disuruh memprediksi cuaca berdasarkan citra satelit, mereka mungkin akan bilang, “Itu hanya ilusi. Langit sedang bercanda.”

2. Mengutip Teori Tanpa Sumber yang Kredibel

Penganut bumi gepeng sangat menyukai YouTube University. Mereka lebih percaya pada video 240p yang disuarakan oleh pria tanpa wajah dan nama asli ketimbang membaca jurnal ilmiah. Ketika Anda menunjukkan bukti dari NASA, mereka akan berkata, “NASA itu bohong, sudah di-setting.”

Lucunya, kalau disuruh memberikan bukti balik, mereka cuma mengandalkan eksperimen kaca datar di meja makan. Alhasil, SDM mereka sering tertahan di fase "percaya video TikTok" tanpa mencoba melakukan riset mendalam.

3. Tidak Mengerti Fisika Dasar

Ketika berbicara tentang gravitasi, para FE ler dengan santai mengatakan, "Gravitasi itu cuma teori yang belum terbukti." Mereka percaya benda jatuh ke bawah karena "bumi bergerak ke atas dengan kecepatan tetap."

Padahal, logika ini langsung runtuh jika ditanya:

  • “Kalau bumi terus bergerak ke atas, kenapa kita nggak pernah nabrak benda luar angkasa?”
  • “Kenapa meteor bisa jatuh dari atas ke bawah, bukan dari samping?”

Tapi tidak, mereka tetap kekeuh. Ini membuktikan SDM rendah mereka terletak pada kurangnya rasa penasaran terhadap ilmu pengetahuan.

4. Mengabaikan Pengalaman Nyata Pilot dan Astronot

FE ler di Indonesia suka mengklaim bahwa semua pilot dan astronot dibayar untuk “menutupi kebohongan bumi bulat.” Padahal, tidak ada bukti bahwa para pilot maskapai penerbangan Indonesia menerima bonus hanya untuk "ikut konspirasi."

Kita harus memuji kemampuan mereka mengarang cerita. Tapi kalau cerita itu diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari, seperti manajer proyek atau dosen, maka hasilnya cuma kekacauan. SDM rendah seperti ini lebih suka mencurigai orang lain daripada fokus meningkatkan diri sendiri.

5. Fobia Terhadap Pendidikan Formal

Mayoritas penganut bumi gepeng menganggap pendidikan formal sebagai “doktrin globalis.” Mereka percaya sekolah adalah tempat cuci otak untuk percaya bahwa bumi bulat.

Sikap ini cukup meresahkan. Kalau semua orang berpikir seperti ini, apa jadinya dunia? Bayangkan jika insinyur atau dokter pun menolak pendidikan formal dengan alasan "ini cuma program rahasia elite global." SDM rendah macam ini berpotensi membuat masyarakat terjebak dalam kebodohan yang berulang.

Bonus: Humor Konspirasi Mereka

Salah satu alasan mengapa kita harus tetap senyum saat menghadapi FE ler adalah kreativitas mereka. Contoh dialog favorit:

  • FE ler: “Kalau bumi bulat, kenapa saya nggak terjungkal pas tidur?”
  • Ilmuwan: “Gravitasi.”
  • FE ler: “Ah, gravitasi itu fiksi. Kalau nggak percaya, coba jatuhin batu ke atas!”
  • Ilmuwan: "Bakal jatuh kebawah dong!"
  • FE ler: "Coba buktikan kalau BUMI ITU BULAT?"
  • Ilmuwan: "Sudah banyak sumber yang diberikan, anda tidak pernah belajar ya?"
  • FE ler: "Masih menunggu FAKTA BUMI BULAT!"
  • Ilmuwan: "Baiklah sekarang izinkan saya bertanya, MANA FAKTA BUMI DATAR!!"
  • FE ler: "...........(terdiam)

Inilah ciri khas kaum FE ler (FLAT EARTH) Dikasi tahu membantah, giliran ditanya balik malah kabur!

Kesimpulan

Meskipun teori bumi gepeng memberikan hiburan tersendiri, kita harus mengakui bahwa percaya pada hal-hal ini menunjukkan kelemahan dalam kemampuan berpikir logis, kritis, dan memahami ilmu pengetahuan. Orang dengan SDM rendah cenderung lebih mudah termakan teori absurd yang sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah.

Namun, mari kita tetap menghormati pilihan mereka sambil diam-diam berharap mereka mau membaca buku pelajaran fisika SMP lagi. Semoga artikel ini membantu Anda menghadapi FE ler dengan sedikit tawa dan lebih banyak kesabaran! (atau memang mereka dulunya gak sekolah karena usia rata rata orang kaya gini tuh 60+ alias BOOMER)

Selamat menikmati fenomena ini, dan jangan lupa, tetap pegang gravitasi Anda dengan erat.

Post a Comment