Jangan Posting Artikel Lagi Sebelum Baca Ini

Table of Contents

Jangan Posting Artikel Lagi Sebelum Baca Ini

Menulis artikel blog memang menyenangkan. Tapi tunggu dulu—jangan buru-buru klik “Publish”! Banyak blogger, bahkan yang sudah lama berkecimpung di dunia blogging, sering melewatkan hal-hal penting sebelum mempublikasikan artikel mereka.

Akibatnya? Artikel tidak ditemukan di Google, bounce rate tinggi, pembaca cepat bosan, atau lebih parah lagi: blog dianggap spam.

Kalau kamu ingin blog kamu sukses dan berkembang, baca artikel ini sampai habis. Ini adalah panduan lengkap yang akan membantumu memastikan bahwa setiap artikel yang kamu posting benar-benar layak tayang.


1. Sudah Riset Keyword Belum?

Banyak blogger menulis berdasarkan ide spontan tanpa riset keyword. Padahal, SEO dimulai dari sini.

Kenapa Riset Keyword Penting?

  • Kamu tahu apa yang banyak dicari orang

  • Artikel kamu bisa lebih mudah muncul di pencarian Google

  • Menghindari nulis topik yang tidak ada peminatnya

Tools yang Bisa Digunakan:

  • Google Trends

  • Ubersuggest

  • Keyword Planner (Google Ads)

  • Ahrefs (versi gratis pun cukup untuk awal)

Contoh:
Daripada menulis "Cara Bikin Kue", lebih spesifik dan tertarget seperti “Cara Membuat Kue Nastar Tanpa Oven”.


2. Cek Judul Kamu, Clickbait atau Menarik?

Judul adalah hal pertama yang dilihat orang. Tapi banyak blogger masih salah kaprah. Judul clickbait mungkin dapat klik banyak, tapi akan membuat pembaca kecewa dan cepat keluar.

Tips Membuat Judul Menarik:

  • Gunakan angka (contoh: “5 Cara Efektif…”)

  • Tambahkan kata emosional (“Ampuh”, “Terbukti”, “Rahasia”)

  • Singkat, padat, dan jelas (maksimal 60 karakter)

  • Hindari kata-kata berlebihan seperti “WAJIB BACA!!!”


3. Sudah Gunakan Struktur Artikel yang Jelas?

Pembaca dan Google suka struktur artikel yang rapi. Artikel panjang tanpa subjudul seperti tembok tulisan — membuat pembaca kabur!

Gunakan format ini:

  • H1 untuk judul utama (otomatis di blog)

  • H2 untuk subjudul utama

  • H3 untuk penjelasan atau poin pendukung

  • Paragraf tidak lebih dari 3–4 baris

  • Gunakan bullet point dan bold untuk memperjelas


4. Sudah Cek Plagiarisme?

Plagiarisme adalah musuh SEO. Artikel kamu bisa tidak terindeks atau bahkan didiskualifikasi oleh Google.

Cara Cek Plagiarisme:

  • Gunakan tools seperti Grammarly, Duplichecker, atau PlagiarismDetector.net

  • Tulis ulang jika ditemukan kalimat mirip di situs lain

  • Selalu usahakan originalitas dan gaya bahasa pribadi


5. Sudah Tambahkan Internal dan Eksternal Link?

Banyak blogger tidak sadar pentingnya link di dalam artikel.

Jenis Link yang Perlu Ditambahkan:

  • Internal link: Arahkan pembaca ke artikel lain di blog kamu. Ini menambah waktu kunjungan dan SEO.

  • Eksternal link: Sumber dari situs tepercaya (Wikipedia, Kompas, TechCrunch, dll). Ini memberi nilai otoritas.


6. Gambar Sudah Diberi Alt Text?

Gambar yang kamu upload tidak akan terbaca oleh mesin pencari tanpa alt text. Alt text membantu SEO dan pembaca tunanetra.

Tips:

  • Gunakan nama file yang deskriptif, contoh: resep-nastar-tanpa-oven.jpg

  • Tambahkan alt text saat upload: “Resep kue nastar tanpa oven untuk pemula”


7. Sudah Periksa Kecepatan Blog?

Situs lambat membuat pembaca kabur. Bahkan Google pun menurunkan peringkat blog yang lambat.

Tools Cek Kecepatan:

  • Google PageSpeed Insights

  • GTMetrix

  • Pingdom

Solusi:

  • Kompres gambar sebelum upload

  • Gunakan template ringan dan responsif

  • Hindari terlalu banyak plugin (untuk pengguna WordPress)


8. Artikel Kamu Sudah Mobile-Friendly?

Lebih dari 70% pengunjung blog datang dari HP. Kalau tampilan blog kamu berantakan di HP, siap-siap ditinggal pembaca.

Pastikan:

  • Gunakan template responsif

  • Gunakan font yang mudah dibaca

  • Ukuran tombol/ikon cukup besar untuk disentuh


9. Sudah Cek Grammar dan Tanda Baca?

Tanda baca kacau, typo, atau kalimat aneh bikin pembaca bingung. Gunakan tools seperti Grammarly atau Hemingway Editor untuk mengecek kualitas tulisan.

Kalau kamu menulis dalam bahasa Indonesia, kamu bisa menggunakan:

  • Typoonline.com

  • Microsoft Word Spell Checker


10. Tambahkan CTA (Call to Action)

Artikel tanpa CTA itu seperti toko tanpa kasir. Kamu sudah buat pembaca datang, tapi tidak diarahkan untuk melakukan sesuatu.

Contoh CTA yang efektif:

  • “Baca juga artikel kami tentang…”

  • “Tinggalkan komentar jika kamu suka artikel ini!”

  • “Download ebook gratisnya di sini”

  • “Klik tombol share untuk bantu blog ini berkembang”


11. Sudah Pasang Meta Deskripsi?

Meta deskripsi adalah ringkasan artikel kamu yang muncul di Google. Tanpa ini, Google akan mengambil teks acak dari artikel kamu.

Tips:

  • Maksimal 150 karakter

  • Harus mencerminkan isi artikel

  • Sertakan keyword utama

Contoh:
“Pelajari cara membuat artikel blog yang disukai pembaca dan mesin pencari dalam panduan lengkap ini.”


12. Periksa Tanggal dan Link Mati

  • Artikel lama tapi tidak diperbarui = tidak relevan

  • Link mati bikin pengalaman pengguna jelek

Cek:

  • Tanggal referensi (update jika sudah lama)

  • Link internal dan eksternal (pastikan masih aktif)


Kesimpulan

Membuat artikel yang bagus bukan hanya soal menulis panjang dan selesai. Ada banyak checklist penting yang harus kamu lakukan sebelum menekan tombol “Publish.”

Jika kamu ingin blog berkembang, mendatangkan trafik organik dari Google, dan membangun pembaca setia, maka artikel kamu harus SEO-friendly, informatif, dan rapi.

Jangan posting artikel lagi sebelum:

  • Melakukan riset keyword

  • Menulis judul yang menarik

  • Mengatur struktur tulisan

  • Mengecek plagiarisme

  • Menambahkan link internal & eksternal

  • Memberi gambar alt text

  • Mengetes kecepatan dan mobile-friendly

  • Mengecek grammar

  • Menambahkan CTA dan meta deskripsi

Mulai sekarang, biasakan mengecek semua poin di atas. Artikelmu akan jadi lebih profesional, mudah ditemukan di Google, dan disukai pembaca!


Post a Comment